Kamis, 13 September 2012

Beauty is you!



“Outer beauty attracts, but inner beauty captivates.” 



Yap tepat sekali, semua perempuan itu cantik, karena memang diciptakan untuk selalu cantik dengan caranya sendiri. Beda halnya ketika kita bertanya kepada beberapa pria, perempuan cantik itu seperti apa? Reaksi yang disuguhkan berbeda-beda, ada yang hanya tertawa, atau bahkan sebagian dari mereka seperti menawarkan produk kecantikan dengan menyebutkan "kulit putih, langsing, tinggi, dan rambut hitam panjang". Biasa anak-anak ABG menyebutnya dengan cewek cantik itu "kutilang" (kurus tinggi langsing). Saya pribadi semakin tidak sadar dengan pengaruh arus globalisasi yang semakin lama tidak terkontrol. Efeknya menciptakan budaya-budaya baru, yang diasumsikan kita semua mempunyai selera dan cita rasa yang sama dalam segala hal. Jujur, saya termasuk tipikal perempuan yang enggan berkomentar negatif mengenai perbedaan agama, ras, warna kulit, atau bahasa. Bagi saya itu sebuah keberagaman yang semestinya bisa ditonjolkan dan menjadi kekuatan bagi setiap negara.

Dibuat tidak mengerti atau bahkan pura-pura tidak mau mengerti bahwa era perempuan sekarang digiring mulus dengan konstruksi media massa yang membuat kecantikan menjadi terkotak-kotak layaknya box-box pemilihan umum. Sejujurnya bagi saya, globalisasi jelas menciptakan pengaruh yang luar biasa dengan kemajuan dalam segala aspek, tapi dengan satu syarat kalau masyarakat dunia yang terlibat, siap untuk mengikutinya tanpa harus tenggelam.

Saya heran, kenapa di negara ini konsep cantik dibuat layaknya mental kolonial yang mengharuskan perempuan berkulit putih dan berhidung mancung? tidak hanya itu, saya merasa prihatin melihat sebagian teman saya berjuang untuk membuat wajah menjadi tirus, atau badan kurus hanya untuk mengejar pengakuan dari orang lain bahwa mereka cantik. Bahkan, beberapa dari perempuan jaman sekarang rela untuk bersakit-sakitan hanya untuk memuaskan hasrat pribadi yang didorong dari hasrat sekitarnya untuk melakukan bedah plastik dan hal-hal lain yang tidak semestinya dilakukan.

Tidak bermaksud menyudutkan kalangan tertentu karena merombak tubuh, operasi, atau mengikuti trend kulit putih, rambut panjang, dan langsing. Hanya, pernahkan berpikir bahwa konsep tersebut dilakukan supaya produk-produk tersebut laku keras? pernahkah sadar bahwa selama ini perempuan selalu diplot-plot kan tanpa tau batasan dan manfaat dari plot-plot tersebut? dan pernahkan para perempuan mencoba memberontak akan hal itu? 

Pertanyaan demi pertanyaan selalu terlontar dari guman-guman bibir perempuan yang merasa dirinya tidak cantik, tapi hasilnya nihil. Distributor bahkan pemegang kendali atas citra cantik yang sudah beredar bukan hanya dikalangan socialita tapi merambah sampai anak-anak remaja yang sedang berkembang, tidak dapat menjelaskan mengapa cantik harus demikian, mengapa begini dan begitu.

Selama ini kita hanya mendengar seruan dari media massa, atau bahkan dari kalangan-kalangan tertentu mengenai konsep cantik itu seperti apa. Maka dari itu, saya mengumpulkan berbagai testimoni dari perempuan-perempuan yang sukses dan cantik dengan cara mereka sendiri dan bagaimana komentar mereka mengenai konsep cantik menurut mereka.




Tahlia English, Pelajar sekaligus Model

"Beauty is being good on the inside"




 Kristina Pramu, Lulusan Advertising,Ilmu Komunikasi

" Cantik itu punya wajah yang natural, tidak perlu berlebihan. Cantik tidak hanya terlihat dari luar, tetapi dari dalam, karena cantik  dari luar itu bisa dibuat, dan kecantikan dari dalam itu sudah ada sejak kita lahir"












Ajeng Nurmalitasari, Pimpinan Cabang Beauty Care

"Cantik itu bukan karena memakai make-up yang tebal, perawatan muka, operasi plastik, atau bahkan memakai susuk. Cantik itu terpancar dari hati yang senantiasa bersyukur dan bangga menjadi diri sendiri"



Meilia Darmawan,  Mahasiswi sekaligus Pramugari Haji

"Cantik itu bagi saya adalah pintar dan low profile"


Trisnanawati, Lulusan Jurnalistik, Ilmu Komunikasi

"Cantik itu rapi, bersih, dan sportif (dapat menerima orang lain apa adanya tanpa judge dari sisi manapun)











Azzira Shara, Pegawai Bank

" Cantik adalah ketika seseorang perempuan merasa bahagia, karena secantik apapun parasnya, tanpa bahagia itu tidak berarti apa-apa"


 

Asri Parantri, Dokter Muda

"Cantik adalah pribadi yang membawa manfaat bagi orang lain"
















Endah Wulandari, Mahasiswi S2 sekaligus Dosen

"Cantik itu menarik dan enak untuk dilihat"

















Maria Intan Josi, pekerja di Clinical Research

" Cantik itu berbagi, yang mampu berbagi dan peduli"

















Jessika Andini, Penyanyi; Presenter sekaligus Model

"Cantik itu ketika seseorang  bisa menghargai dirinya dan mensyukuri segala yang ada pada dirinya, sekaligus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana bersikap, menempatkan diri dikehidupan sosial (inner dan outer)













Stefanie Diana, pekerja

" Cantik itu menarik dari luar maupun dalam, mulai dari cara berpenampilan dan yang timbul dari dalam hatinya"
















Eliza, Mahasiswi sekaligus Penyanyi

"Cantik itu  tidak selamanya dari fisik, banyak yang menyalahartikan jika langsing, tinggi, mulus itu cantik. Cantik bagi saya bagaimana kita sebagai perempuan dapat bersikap  didepan semua orang, dan bagaimana kita tulus dalam menjalankan sesuatu. Intinya cantik itu jujur, tulus, dan apa adanya"












Niena Frima N, Mahasiswi

" cantik itu rendah hati dan mampu menempatkan diri dalam situasi apapun"














Sekarang kita paham, bahwa perempuan yang dijadikan objek mitos kecantikan mempunyai pandangan yang berbeda dari yang diberitakan selama ini. Komentar-komentar dari 13 perempuan hebat yang dapat memberikan kita gambaran, bahwa tidak selamanya cantik itu harus sesuai dengan mitos-mitos yang dilontarkan dan dijejalkan kepada kita secara paksa oleh media massa sebagai proses kontruksi. Percayalah bahwa kita semua, perempuan, dilahirkan dengan begitu istimewa tanpa harus mengikuti trend  pergeseran persepsi yang diciptakan oleh kalngan-kalangan tertentu. Last but not least, Beauty is you!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar